Makalah Integrasi Sistem
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Sistem terintegrasi merupakan sistem
informasi yang melibatkan berbagai unit fungsiona di dalam perusahaan maupun
hubungan perusahaan dengan pihak luar seperti pelanggan dan pemasok. Namun
masih banyak yang belum tau tentang bagaimana sistem intergasi itu berjalan dan
dan pembuatan sistem terintegrasi tersebut.
Untuk itu, bersama
tersusunya makalah ini, kami akan menbahas tentang integrasi sistem guna
sebagai pengetahuan tambahan maupun referensi kita dimasa yang akan datang.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari integasi sistem ?
2. Apa
saja yang berkaitan sistem integrasi ?
3. Bagaimana
metode yang dapat dipergunakan dalam membangun sistem integrasi ?
4. Bagaimana
strategi integrasi sistem ?
5. Apa
contoh implementasi integrasi sistem ?
Tujuan
Makalah
Tujuan dari Penulisan Makalah ini adalah :
1. Memenuhi
tugas matakuliah integrasi sistem (khusus bagi penulis).
2. Membarikan
informasi dan referensi kepada pembaca tentang sistem integrasi.
3. Mengetahui
konsep dari integrasi sistem.
4. Mengetahui
metode yang digunakan dalam membangaun sistem integrasi .
5. Mengetahui
strategi sistem integrasi.
PEMBAHASAN
Pengertian
Sistem Terintegrasi
Integrasi : adanya saling
keterkaitan antar sub sistem sehingga data dari satu sistem secara rutin dapat
melintas, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.
Sistem terintegrasi (integrated
system) merupakan sebuah rangkaian proses untuk menghubungkan beberapa
sistem-sistem komputerisasi dan software aplikasi baik secara fisik maupun
secara fungsional. Sistem terintegrasi akan menggabungkan komponen sub-sub
sistem ke dalam satu sistem dan menjamin fungsi-fungsi dari sub sistem tersebut
sebagai satu kesatuan sistem.
Konsep dari Integrasi Sistem
Dalam konteks sistem informasi, sistem integrasi (integrated
system) merupakan sebuah rangkaian proses untuk mengubungkan beberapa
sistem-sistem komputerisasi dan software aplikasi baik secara fisik maupun
secara fungsional. Sistem integrasi akan menggabungkan komponen sub-sub sistem
ke dalam satu sistem dan menjamin fungsi-fungsi dari sub sistem tersebut
sebagai satu kesatuan sistem.
Sistem integrasi merupakan tantangan menarik dalam
software development karena pengembangannya harus terus mengacu pada
konsistensi sistem, agar sub-sub sistem yang sudah ada dan tetap dimanfaatkan
secara operasional masih tetap berfungsi sebagaimana mestinya baik ketika
proses mengintegrasikan sistem maupun setelah terintegrasi. Tantangannya adalah
bagaimana merancang sebuah mekanisme mengintegrasikan sistem-sistem tersebut
dengan effort paling minimal – bahkan jika diperlukan, tidak
harus melakukan refactoring atau re-developing lagi
sistem-sistem yang sudah ada.
Ada beberapa
metode yang dapat dipergunakan dalam membangun sistem terintegrasi, yaitu :
Metode
Membangun Sistem Integrasi
·
Vertical Integration, merupakan proses mengintegrasikan sub-sub sistem
berdasarkan fungsionalitas dengan menghubungkan sub-sub sistem yang sudah ada tersebut
supaya bisa berinteraksi dengan sistem terpusat dengan tetap berpijak pada
arsitektur sub sistem yang lama. Metode ini memiliki keuntungan yaitu dapat
dilakukan dengan cepat dan hanya melibatkan beberapa entitas development yang
terkait dalam proses pembuatan sistem lama. Kelemahannya, metode ini tidak
memungkinkan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi baru atau proses bisnis
baru ke dalam sub-sistem yang sudah ada – karena effort lebih
tinggi ada di proses“mempelajari” arsitektur sistem lama dan
menjadikannya acuan untuk membuat sistem terintegrasi. Untuk menghadirkan
ekspansi fungsionalitas atau proses bisnis baru adalah harus membuat sub-sistem
baru.
·
Star Integration, atau lebih dikenal sebagai spaghetti integration, adalah
proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke
semua sub-sub sistem lainnya. Sebuah fungsi bisnis yang diimplementasikan dalam
sebuah sub sistem akan di-broadcast ke semua sub-sub sistem lain
yang dependen terhadap fungsi bisnis tersebut supaya dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Untuk integrasi sistem dengan ruang lingkup kecil atau
menengah dan dengan pemisahan fungsi bisnis yang jelas dan spesifik, metode
integrasi ini layak untuk dipertimbangkan. Namun jika fungsi bisnis banyak
terlibat di beberapa sub sistem secara dependen, pada akhir proses integrasi
sistem akan terlihat sedikit “kekacauan” dalam diagram –
proses interkoneksi antar sub sistem akan tampak seperti spaghetti.
Efeknya, biaya perawatan dan ekspansi sistem di masa yang akan datang akan
memerlukan effort yang sangat berat untuk mempelajari skema
integrasi sistem berikut dependency-nya.
·
Horizontal Integration, atau ada yang mengistilahkan dengan Enterprise
Service Bus (ESB), merupakan sebuah metode yang mengintegrasikan sistem
dengan cara membuat suatu layer khusus yang berfungsi sebagaiinterpreter,
dimana semua sub-sub sistem yang sudah ada akan berkomunikasi ke layer tersebut.
Model ini lebih menawarkan fleksibilitas dan menghemat biaya integrasi, karena
yang perlu difokuskan dalam implementasi proses pengintegrasian hanya layer
interpreter tersebut. Untuk menangani ekspansi proses bisnis
juga hanya perlu diimplementasikan dilayer interpreter itu juga,
dan sub sistem baru yang akan menanganiinterface dari proses bisnis
ekstensi tersebut akan berkomunikasi langsung ke layer dan layer akan
menyediakan keperluan-keperluan data/interface untuk sub sistem lain yang
memerlukannya.
Konsep Integrasi sistem adalah yaitu
suatu konsep sistem yang dapat saling berhubungan satu dengan yang lain
dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluan. Hal ini sangat bermanfaat
bila suatu data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang
lainnya atau output sustu sistem menjadi Input sistem lainnya.
Keuntungan dari integrasi sistem ini
adalah membaiknya suatu arus informasi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan
biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi
yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan.
Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan)
sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah
memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
Suatu pelaporan biasanya memang
memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan
dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini
merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi
terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan
informasi yang benar pada saat yang tepat.
Strategi Integrasi
Sistem
Ada dua Pendekatan Integrasi Sistem
Informasi :
1. Pendekatan Total & Homogen
a. Melakukan
integrasi di semua aspek bisnis dengan suatu kerangka/framework standart
& dilakukan serentak di setiap bidang.
b. Komponen
yang homogen diharapkan mempermudah proses integrasi
c. Contohnya:
Implementasi product vendor ERP spt SAP, Oracle Application/Peoplesoft,
Sage Group, IBM Websphere dll
d. Mahal
& Implementasi membutuhkan waktu yang panjang (tergantung kematangan
TI suatu organisasi)
2. Pendekatan Bertahap
a. Mulai
dari bawah & memanfaatkan sistem informasi existing
b. Sistem
informasi-sistem informasi dirangkai mengikuti pola integrasi
dan kebutuhan informasi akan datang
c. Butuh
waktu yang lama dan konsisten agar tidak gagal
d. Relatif
lebih murah
e. Butuh
strategi khusus ( Non Teknis Termasuk Political Will dari Pimpinan )
Contoh Implementasi Integrasi Sistem
Banyak administrasi perkantoran yang
bisa diterapkan dalam suatu sistem informasi terintergrasi, saya ambil
contoh Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten yang saling
terintegrasi. Apabila ada Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten yang saling
terintegrasi, administrasi perencanaan tidak perlu lagi menghabiskan kertas
untuk melakukan asistensi ke pihak-pihak yang berkompeten seperti Bappeda atau
bagian hukum karena semua sudah mempunyai akses ke dalam sistem baik itu dari
subag perencanaan di unit kerja maupun dari Bappeda/Bag. Hukum, cukup dari meja
kerja masing melakukan tugasnya. Contoh lainnya, laporan kinerja pelaporan
realisasi kinerja/keuangan yang biasanya harus disetor ke Bappeda, Bagian
Pembangunan, dan Bagian Keuangan tidak perlu lagi di cetak dengan demikian
penghematan anggaran dapat terjadi. Namun saya mencoba untuk melihat
kemungkinan sistem informasi yang dapat diintegrasikan untuk meningkatkan
efisiensi kerja administrasi di pemerintahan. Sistem Informasi Keuangan
Berhubungan langsung dengan Aplikasi Perencanaan dan pelaporan yang
memungkinkan akuntabilitas keuangan dapat terjaga.
Sistem Informasi Kepegawaian :
·
Langsung
dikelola oleh sub bagian kepegawaian di masing-masing unit sesuai dengan otoritas
yang dimiliki.
·
Struktur
jabatan.
·
Mutasi.
·
Format Draft
Surat yang berhubungan dengan kepegawaian seperti SK Kenaikan Pangkat, KP4, SK
Kenaikan Gaji Berkala, Surat Izin/Cuti dll.\
·
Format DUK.
·
Absensi
·
Sistem
Informasi Persuratan
·
Terdapat
Form Pengisian untuk membuat surat2 dinas yang dibuat secara berjenjang mulai
dari bawah hingga kepada pejabat yang bertanda tangan.
·
Format surat
Ranperda, SK, Undangan, Surat Tugas, Telaahan staf dll
·
Terhubung
dengan SMS center yang akan mengirim pesan singkat sesuai dengan peruntukan
surat yang diterbitkan ini dapat dilakukan karena terhubung dengan database
pegawai di aplikasi kepegawaian.
·
Sistem
Informasi Barang Daerah
·
Dikelola
langsung oleh pengurus/penyimpan barang unit kerja masing2.
·
Berhubungan
dengan aplikasi kepegawaian sehingga dapat diketahui siapa pemakai barang.
·
Sistem
Informasi Gaji
·
Berhubungan
langsung dengan database pegawai sehingga perhitungan gaji disesuikan dengan
data pegawai yang telah ada di aplikasi kepegawaian.
·
Format cetak
untuk ampra, daftar gaji, SPP Gaji dll.
PENUTUP
Kesimpulan
Konsep
Integrasi sistem adalah yaitu suatu konsep sistem yang dapat saling berhubungan
satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluan.
Hal ini sangat bermanfaat bila suatu data dalam file suatu sistem diperlukan
juga oleh sistem yang lainnya atau output sustu sistem menjadi Input sistem
lainnya.
Keuntungan
dari integrasi sistem ini adalah membaiknya suatu arus informasi dalam sebuah
organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian
akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat
diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk
mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama
dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang
tepat.
Suatu
pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak
informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan.
Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan)
sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah
memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
REFERENCE :
Komentar
Posting Komentar